MewakiliShohibul bait, Habib Hamid bin Abdullah al-Kaff, pengasuh pondok pesantren Al-Haramain Asy-Syarifain Pondok Ranggon Cipayung, memberikan tausiyah, "Sungguh kita bersama-sama telah kehilangan seorang ulama besar. Sungguh telah padam lampu yang sangat besar, yang menerangi kota Jakarta," katanya.
Ulama Kota Tegal, yang dikenal anti Syiah dan berbagai aliran sesat, Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff, meninggal dunia. Kabar duka ini disampaikan oleh akun Twitter Lembaga Informasi Front DPPLIF_ID pada Kamis 03/12/2020. “*إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ* *إِنْتَقَلَ إِلَى رَحْمَةِ اللّهِ تَعَالَى* TELAH BERPULANG KE RAHMATULLOH *الحبيب طاهر بن عبد الله الكاف تقال.* *AL-HABIB THOHIR BIN ABDULLAH ALKAFF TEGAL . لَهُ الفَاتِحَه….,” tulis akun tersebut pantauan pada Kamis malam sekitar pukul WIB. Kabar duka wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hijrah, Kota Tegal, Jawa Tengah itu juga diinfokan berbagai pengguna media sosial lainnya. “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Telah wafat Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff jam WIB. Semoga amal ibadah beliau di terima Allah SWT,” tulis akun infotegal infotegal, Kamis 03/12/2020 malam. Kabar wafatnya Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff juga diinformasikan di Fanspage Facebook “Al Habib Muhammad Reza Bin Muchsin Alhamid”, yang menuliskan ucapan belasungkawa dan doa untuk Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff disertai meme ucapan duka. Dikabarkan media, Habib Thohir wafat ketika menjalani penanganan medis di ruang ICU Rumah Sakit Mitra Siaga, Mejasem, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Kamis 03/12/2020 malam. Habib Thohir dikabarkan meninggal akibat penyakit stroke. Humas RS Mitra Siaga, Kabupaten Tegal, Sofyan Bahtiar saat dikonfirmasi membenarkan kabar duka itu. Habib Thohir wafat saat menjalani perawatan di ruang ICU, sekitar pukul WIB, Kamis 12/03/2020. “Iya betul beliau meninggal sekitar pukul WIB. Jenazah saat ini masih di rumah sakit,” ujar dikutip PanturaPost. Menurut informasi dari dokter dan perawat, menurut Sofwan, Habib Thohir masuk ke RS pada hari Kamis 03/12/2020 sekitar pukul WIB. Habib Thohir saat itu langsung dibawa ke ruang ICU untuk tindakan medis. Baca Prof Dadang Hawari Meninggal Dunia di RSCM Dakwah di Pelosok Desa Sebagaimana diketahui, Habib Thohir bin Abdullah Al Kaff dikenal sebagai salah seorang tokoh Islam yang anti Syiah. Hampir dalam berbagai dakwah, entah dalam kesempatan majelis taklim, haul, ataupun seminar, Habib Thohir selalu memperingatkan beberapa kesesatan yang dilancarkan kepada kaum Muslimin di Indonesia. “Sebab, Islam di Indonesia, menurutnya, adalah Islam warisan Walisanga, yaitu Ahlusunnah wal Jamaah, bukan Syiah maupun Ahmadiyah, misalnya,” tulis pada 14 Desember 2018. Nama Habib Thohir lebih banyak dikenal oleh kaum Muslimin yang tinggal di pelosok-pelosok desa. Sebab Habib Thohir lebih senang berdakwah di daerah-daerah bahkan sampai ke pedesaan. Habib Thohir berharap agar para ulama dan cendekiawan memiliki sikap dan kepedulian untuk membentengi umat Islam dari kerusakan akidah. Kepada sesama Ahlussunah Waljamaah, diharapkan tidak perlu lagi berdebat soal furu’iyyah atau masalah cabang-cabang agama, seperti tahlil, Maulid, haul, dan lainnya. Habib Thohir adalah satu keluarga Al-Kaff yang disebut paling keras dalam berdakwah dari tujuh bersaudara anak lelaki Habib Abdullah Al-Kaff. Sebagai pendakwah, pria kelahiraan Tegal, 15 Agustus 1960, ini dikenal sangat konsisten dalam membentengi umat dari pendangkalan akidah, terutama oleh berkembangnya aliran sesat. Berpostur tubuh tinggi tegap saat di mimbar, dai yang satu ini seperti singa podium. Ceramahnya berapi-api, membakar semangat jamaah. Terkadang nada suaranya baik air yang mengalir deras, penuh ketegasan. Gaya berdakwah sang dai memang sangat khas, dengan suara bariton yang berat dan dalam. Orasinya memang terkesan galak, penuh nada kritik namun bertanggung jawab. Dalam ceramahnya, sesekali ia selipkan canda-canda segar. Oleh karena itu, ribuan jamaah pengajiannya selalu betah mendengarkan sampai pengajian berakhir. Mengenakan baju koko putih dan bersarung, demikian tampilan sederhana habib yang sebagian besar waktunya habis untuk berdakwah ini. Masih ditulis media online tersebut, Habib Thohir mendapatkan pendidikan agama dari sang ayah, Habib Abdullah Al-Kaff, yang dikenal sebagai ulama senior di Jawa Tengah. Kemudian mengenyam pendidikan SD dan SMP Al-Khairiyah di Tegal. Baru pada tahun 1980, menjadi santri Sayid Al-Maliki di Pesantren Al-Haramayn asy-Asyarifain Makkah. Dia menjadi santri selama enam tahun bersama adiknya, Habib Hamid bin Abdullah Al-Kaff. Habib Hamid, hingga berita tersebut dimuat, dikenal sebagai mubaligh dan pemimpin Pondok Pesantren Al-Haramayn asy-Asyarifain, Jalan Ganceng, Pondok Ranggon, Cilangkap, Jakarta Timur. Pulang ke Indonesia tahun 1986, Habib Thohir langsung terjun ke bidang dakwah. Ia pernah juga menjadi ustadz di sejumlah pesantren. Kini, pada 2018 itu, meski berkeluarga di Pekalongan, Habib Thohir lebih banyak membina umat di Tegal, khususnya di Masjid Zainal Abidin. Di masjid yang terletak di Jalan Duku Tegal itulah, dia mengadakan majelis taklim yang diberi nama “Majelis Taklim Zainal Abidin”. Habib Thohir berharap, Pesantren Zainal Abidin, yang sejak lama digagasnya akan bisa dibangun di Tegal. Sebab, sudah banyak orangtua yang ingin menitipkan anaknya kepada ponpes tersebut.* SKR
CeramahHabib Ali Zainal Abidin Assegaf Ceramah Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid Ceramah Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Front TV Dalwa TV Ceramah Habib Abdullah al Muhdhor Tambahan update 1.1 : Ceramah Habib Husein bin Hasyim Ba'agil - Tuban Ceramah Habib Muhammad Rafiq Al-Kaff Ceramah Habib Segaf Baharun Tambahan update 1.2 : Ceramah
Al-Habib Ahmad bin Hamid Al-Kaff adalah salah satu ulama besar yang berdakwah di Palembang, Sumatera Selatan. Beliau dikenal sebagai waliyullah yang karomahnya tersembunyi atau disebut wali manakib beliau diceritakan banyak ulama dari penjuru Nusantara belajar kepada beliau. Palembang memang dikenal sebagai kota tempat bermukim dan berdakwah para habib dan ulama besar, demikian pula makam-makam mereka banyak ditemui di Palembang. Nama beliau adalah Habib Ahmad bin Hamid Al-Kaff. Sampai akhir hayat beliau tinggal di Jalan KH Hasyim Asy’ari No 1 Rt 01/I, 14 Ulu Palembang. Beliau lahir di Pekalongan, Jawa Tengah dan dibesarkan di Palembang. Sejak kecil beliau diasuh oleh Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib satu karomah Habib Ahmad bin Hamid Al-Kaff adalah adalah ketika beliau menziarahi orang tua beliau Habib Hamid Al-Kaff dan Hababah Fathimah Al-Jufri di Kampung Yusrain, 10 Ilir Palembang. Dalam perjalanan kebetulan turun hujan deras sekali. Hanya beberapa saat beliau mengibaskan tangan beliau ke langit sambil berdoa. Ajaib, hujan pun diceritakan lagi, hampir setiap pagi buta, Habib Ahmad Al-Atthas menjemput muridnya ke rumahnya untuk salat subuh berjama’ah karena sangat menyayanginya. Saking akrabnya, ketika bermain-main di waktu kecil, Habib Ahmad bin Hamid Al-Kaff sering berlindung di bawah jubah Habib Ahmad Al-Atthas. Ketika usia 7 tahun saat anak-anak lain duduk di kelas satu madrasah Ibtidaiyyah, Habib Ahmad belajar ke Tarim Hadramaut, Yaman bersama sepupunya Habib Abdullah yang akrab dipanggil sana mereka berguru kepada Habib Ali Al-Habsyi. Ada sekitar 10 tahun beliau mengaji kepada sejumlah ulama besar di Tarim. Salah seorang guru beliau adalah Habib Ali Al-Habsyi, ulama besar penulis Kitab Maulid Simtuth Duror. Selama mengaji kepada Habib Ali Al-Habsyi, beliau mendapat pendidikan disiplin yang sangat keras. Misalnya sering hanya mendapatkan sarapan 3 butir kurma. Selain kepada Habib Ali, beliau juga belajar tasawuf kepada Habib Alwi bin Abdullah Shahab. Sedangkan sepupu beliau Habib Endung belajar fiqih dan ilmu nahwu, shorof dan balaghoh. Sepulang dari Hadramaut pada usia 17 tahun, Habib Ahmad Al-Kaff menikah dengan Syarifah Aminah Binti Salim Al-Kaff. Meski usianya belum genap 20 tahun, namun beliau sudah dikenal sebagai ulama yag menjalani kehidupan zuhud dan mubaligh yang membuka majlis ta'lim. Dua di antara murid beliau yakni Habib Alwi bin Ahmad Bahsin dan Habib Syaikhan Al-Gathmir belakangan dikenal pula sebagai ulama dan di Palembang, Habib Ahmad juga berdakwah dan mengajar di beberapa daerah di Indonesia, misalnya madrasah Al-Khairiyah Surabaya. Salah seorang murid beliau yang kemudian dikenal sebagai ulama adalah Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, ulama terkemuka di Jakarta, yang wafat pada tahun 4 Pesan SpritualKetinggian ilmu dan kewalian Habib Ahmad al-Kaff diakui oleh Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad, ulama besar dan wali yang bermukim di Bogor. Diceritakan pada suatu hari seorang habib dari Palembang Habib Ahmad bin Zen bin Syihab dan rekan-rekannya menjenguk Habib Alwi, mengharap berkah dan bahwa tamu-tamunya dari Palembang, dengan spontan Habib Alwi berkata, "Bukankah kalian mengenal Habib Ahmad bin Hamid al-Kaff? Buat apa kalian jauh-jauh datang ke sini, sedangkan di kota kalian ada wali yang maqam kewaliannya tidak berbeda denganku? Saya pernah bertemu dia di dalam mimpi". Tentu saja rombongan dari Palembang tersebut kaget. Maka Habib Alwi menceritakan perihal mimpinya. Suatu hari Habib Alwi berpikir keras bagaimana cara hijrah dari bogor untuk menghindari teror dari aparat penjajah belanda. Beliau kemudian bertawasul kepada Rasulullah SAW, dan malam harinya beliau bermimpi bertemu Rasulullah SAW memohon jalan keluar untuk masalah yang dihadapinya. Yang menarik, di sebelah Rasul duduk seorang laki-laki yang wajahnya Rasulullah SAW pun berkata, "Sesungguhnya semua jalan keluar dari masalahmu ada di tangan cucuku di sebelahku ini". Dialah Habib Ahmad bin Hamid Al-Kaff. Maka Habib Alwi pun menceritakan persoalan yang dihadapinya kepada Habib Ahmad Al-Kaff yang segera mengemukakan pemecahan/jalan keluarnya. Sejak itulah Habib Alwi membanggakan Habib Ahmad para waliyullah yang lain, Habib Ahmad Al-Kaff juga selalu mengamalkan ibadah khusus. Setiap hari misalnya, Mursyid Tariqah Alawiyah tersebut membaca shalawat lebih dari kali. Selain itu menulis kitab tatacara menziarahi guru beliau Habib Ahmad Al-Atthas. Beliau juga mewariskan pesan spiritual berisi empat pertanyaan mengenai ke mana tujuan manusia setelah empat pertanyaan itu bermula ketika Habib Ahmad Al-Kaff diajak oleh salah seorang anggota keluarga untuk menikmati gambus. Seketika itu beliau berkata, "Aku belum hendak bersenang-senang sebelum aku tahu apakah aku akan mengucap kalimat tauhid di akhir hayatku. Apakah aku akan selamat dari siksa kubur, apakah timbangan amalku akan lebih berat dari dosaku, apakah aku akan selamat dari jembatan shiratal mustaqim". Itulah yang dimaksud dengan empat pertanyaan’ yang dipesankannya kepada para murid, keluarga dan keturunannya. Habib Ahmad Al-Kaff wafat di Palembang pada 25 Jumadil akhir 1275H/1955M. Jenazah beliau dimakamkan di Kompleks pemakaman Telaga 60, 14 Hulu Kota Palembang. Beliau meninggalkan lima anak yaitu, Habib Hamid, Habib Abdullah, Habib Burhan, Habib Ali dan Syarifah Khadijah.rhs
HabibAbdullah Al-Kaff lahir di Cirebon (Jawa Barat) pada tanggal 27 Ramadhan 1340 H, bertepatan dengan 17 Mei 1922. Ayah beliau bernama Ahmad bin Abdullah Al-Kaff dimana ia mempunyai beberapa isteri. Dari Isteri pertamanya ia mendapatkan seorang anak bernama Abdurrahman.
DalamManagib tersebut diceritakan beberapa karomah dan perjalanan dakwah Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid. Habib Sholeh lahir di Korbah Ba Karman, Wadi 'Amd, sebuah desa di Hadramaut, Yaman, pada tahun 1313 Hijriyah. Ayah beliau Habib Muhsin bin Ahmad Al-Hamid terkenal dengan sebutan Al-Bakry Al-Hamid, ulama yang sangat dihormati. Ibundanya seorang wanita salehah bernama 'Aisyah, dari
Sholehbin Muhsin al-Hamid atau lebih dikenal dengan Habib Sholeh Tanggul adalah tokoh ulama yang menghabiskan masa dakwahnya di Tanggul, Jember, Jawa Timur.. Riwayat Hidup Kelahiran dan masa kecil. Meski namanya dinisbatkan pada nama kecamatan Tanggul, Jember, Jawa Timur, ia sebenarnya dilahirkan di desa Wadi 'Amd, Hadramaut, Yaman pada 17 Jumadil awal 1313 Hijriah atau bertepatan dengan
BANGKAPOSCOM - Sosok AL HABIB ALI ZAENAL ABIDIN BIN ALWY AL KAFF mungkin tak asing lagi untuk sebagian orang, namun bagi yang belum tahu, menghimpun biografinya dari berbagai sumber. Habib Ali Zaenal Abidin Alkaff lahir pada tahun 1987. Pria kelahiran Palembang ini dikenal sosok yang murah senyum. Berikut data lengkapnya.
SlpHnG0. 31fp1carfk.pages.dev/40031fp1carfk.pages.dev/15431fp1carfk.pages.dev/42331fp1carfk.pages.dev/53231fp1carfk.pages.dev/15131fp1carfk.pages.dev/29931fp1carfk.pages.dev/13031fp1carfk.pages.dev/28
habib hamid bin abdullah al kaff